Jenis naskah*: Bedah Puisi
Nama Asli*: dedi
Email*:
bahterasia@gmail.com
Nomor Kontak Hp/ Telp.*: 085725907163
Silakan tulis naskah Anda di sini*: Surga itu terlalu mahal
Kalau kautukar denga
Jerit dan darah orang-orang
Tak bernama
Selusin batok kepala
Menganga bertanya,
"Kenapa?"
Biji-biji mata terbelalak
Murka
Bibir-bibir Sobek
Telinga-telinga cuil
Dan tubuh-tubuh roboh
Dalam bentuk remuk
Kalau seperti itu
Surga terlalu mahal
***
Setiap orang yang ditanya mau masuk surga atau tidak? Pasti mereka akan
menjawab 'mau'. Siapa yang tidak ingin masuk surga sebuah tempat di akhirat
yang merupakan balasan bagi orang orang yang mendambakannya. Lalu berapa
harga yang harus dibayar?
Surga sebenarnya murah. Lihat saja dalil dalil yang mendorng manusia beramal
sehingga bisa memasukkannya ke surga. Sangat mudah sebenarnya kalau manusia
memang menginginkan surga dengan keinginan yang benar dan sungguh-sungguh.
Sampai sampai bang Rhoma Irama mengatakan,
Melaksanakan zakat (he), hanya bagi yang mampu
Melaksanakan haji hanya bagi yang mampu(Hu-ha-huhahu)
Mengerjakan sembahyang (he), tidak usah membayar
Mengerjakan puasa tidak usah membayar
sampai raja dangdut ini menyimpulkan
'Ternyata jalan yang ke surga murah harganya'
Tetapi pada kenyataannya banyak manusia yang menginginkan surga hanya
sebatas keinginan. Usaha untuk merealisasikan justru berkebalikan dengan
jalan yang mengarah ke surga. Banyak manusia yang justru menempuh jalan yang
mengarah ke neraka. Ada yang sadar dan ada yang tidak sadar. Yang sadar
dengan kebejatan tingkah lakunya memang sudah tertawan oleh nafsunya.
Nafsunya menghalangi pandangannya ke surga hingga yang terlihat kenikmatan
dunia. Akhirnya dengan segala daya dan upaya ia kejar kenikmatan dunia itu
walau sebenarnya hanya sesaat. Tidak peduli dengan tingkah yang merugikan
orang lain, selama ia bisa mendapatkan kenikmatan dunia, apapun tuntutannya
akan ia penuhi.
Sebaliknya, orang yang tidak sadar bahwa jalan yang ditempuhnya adalah jalan
yang justru menjauhkan dia dari surga. Orang seperti ini mengira bahwa apa
yang telah dilakukannya akan mengantarkan ke surga.
Kondisi seperti itulah yang akan diungkap oleh Haris Firdaus dalam Surga itu
Mahal. Judul puisi itu merupakan sindiran bagi orang yang tidak sadar bahwa
kelakuan dan perbuatannya justru akan menyebabkan dia jauh dari surga.
Visitor IP: 202.67.40.25
Powered by EmailMeForm
http://www.emailmeform.com/