Jenis naskah*: Lain-lain
Nama Asli*: Azizah Nur Hasanah
Nama Samaran: Azizah
Email*:
nurhasanah@yahoo.com
Nomor Kontak Hp/ Telp.*: 081804296371
Silakan tulis naskah Anda di sini*: Indonesia merupakan negara yang sangat
rawan dengan bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung
berapi, tanah longsor, banjir dan angin puting beliung. Sekitar 13 persen
gunung berapi dunia yang berada di kepulauan Indonesia berpotensi
menimbulkan bencana alam dengan intensitas dan kekuatan yang berbeda-beda.
Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia pada tahun 2004 yang memakan banyak
korban jiwa di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatera Utara
memaksa diadakannya upaya cepat untuk mendidik masyarakat agar dapat
mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi bencana alam. Namun, upaya
yang dilaksanakan tidak efektif karena persiapan menghadapi bencana alam
belum menjadi mata pelajaran pokok dalam kurikulum di Indonesia.
Materi-materi pendidikan yang berhubungan dengan bencana alam juga tidak
banyak.
Laporan Bencana Asia Pasifik 2010 menyatakan bahwa masyarakat di kawasan
Asia Pasifik 4 kali lebih rentan terkena dampak bencana alam dibanding
masyarakat di wilayah Afrika dan 25 kali lebih rentan daripada di Amerika
Utara dan Eropa. Laporan PBB tersebut memperkirakan bahwa lebih dari 18 juta
jiwa terkena dampak bencana alam di Indonesia dari tahun 1980 sampai 2009.
Dari laporan yang sama Indonesia mendapat peringkat 4 sebagai salah satu
negara yang paling rentan terkena dampak bencana alam di Asia Pasifik dari
tahun 1980-2009. Laporan Penilaian Global Tahun 2009 pada Reduksi Resiko
Bencana juga memberikan peringkat yang tinggi untuk Indonesia pada level
pengaruh bencana terhadap manusia – peringkat 3 dari 153 untuk gempa bumi
dan 1 dari 265 untuk tsunami.
Walaupun perkembangan manajemen bencana di Indonesia meningkat pesat sejak
bencana tsunami tahun 2004, berbagai bencana alam yang terjadi selanjutnya
menunjukkan diperlukannya perbaikan yang lebih signifikan. Daerah-daerah
yang rentan bencana alam masih lemah dalam aplikasi sistem peringatan dini,
kewasapadaan resiko bencana dan kecakapan manajemen bencana. Sistem
Peringatan Dini Tsunami Indonesia yang dimulai tahun 2005, masih dalam tahap
pengembangan.
Menurut kebijakan pemerintah Indonesia, para pejabat daerah dan provinsi
diharuskan berada di garis depan dalam manajemen bencana alam. Sementara
Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan tentara dapat membantu pada saat
yang dibutuhkan. Namun, kebijakan tersebut belum menciptakan perubahan
sistematis di tingkat lokal. Badan penanggulangan bencana daerah
direncanakan di semua provinsi namun baru didirikan di 18 daerah. Selain
itu, kelemahan manajemen bencana di Indonesia salah satunya dikarenakan
kurangnya sumber daya dan kecakapan pemerintah daerah yang masih bergantung
kepada pemerintah pusat.
Visitor IP: 192.168.0.28
Powered by EmailMeForm
http://www.emailmeform.com/