karya:
H.M. Cahyo
Barusan – ketika sedang ngupdate blog – datang seorang siswi SMK putri tetangga depan rumah. Tak kira nyari istri mau beli kerudung atau pembalut herbal. Tetapi ternyata nyari saya. Tumben banget!
“Ada apa Fit?” tanya saya – pada Fitri siswa kelas 3 SMKN Negeri 2 Singosari Malang.
“Bapak, ngajar komputer ya di sekolahan?” tanyanya
“Komputer? Wah enggak tuh! Emang kena apa?”
“Gini Pak saya nyari mentor buat nyusun TA saya…” jawabnya
“Masuk dulu…!” kata saya mempersilahkan.
“Emang TA-nya tentang apa?” saya melanjutkan ketika dia sudah masuk ke ruang tamu,
“Gini Pak, TA saya bikin website pakai Dreamweaver… tapi layoutnya dibuat dari Photoshop dan Corel kemudian di-coding pakai Dreamweaver!” katanya
“Trus masalahnya apa?”
“Masalahnya saya khan nggak bisa ngedesain bagus?” jawabnya
“Lha kenapa nggak make CMS aja, khan lebih mudah?”
“CMS? CMS apa pak?”
Dalam hati saya tersentak dan terkejut dan terheran-heran, jaman kayak gini Siswa SMK jurusan Rekayasa Perangkat Lunak punya negeri lagi, nggak tahu CMS – alias Content Management System.
“Itu lho kayak Wordpress, Joomla, Drupal…” kata saya
Dia cuman geleng-gelang. Saya dalam hati juga geleng-geleng gimana neh guru-guru sekarang ini kok tidak bertanggung jawab sekali, masak muridnya mau lulus masih nggak tahu CMS yang sekarang banyak digunakan dan dijadikan standar di dunia desain web.
“Trus, apa yang bisa saya bantu?”
“Gini lho pak, kalo saya khan nggak mahir banget desain web, saya lebih suka ngedesain program dekstop…”
“Lha kok TA milih desain web?”
“Ya karena gurunya yang nentukan!”
“Gitu ya?”
“Emang gurumu nentuin kamu bikin web.. gitu dia udah pernah bikin web, atau minimal punya blog?”
“Wah nggak tahu pak, yang saya tahu yang punya Blog cuman Pak Fathur, itupun isinya tentang pemrograman biasa bukan tentang web programming, trus Pak Faturnya juga udah keluar nggak ngajar lagi….”
“GLODAK!”-
Dalam hati saya mengutuki guru-guru macam itu, bisanya cuman nyuruh murid bikin situs yang bagus kayak gini gitu, tapi blog aja nggak punya, lha trus muridnya disuruh nyontoh siapa? Jadi inget Pak EWA – tukang kompor nulis nomor wahid di facebook – yang suka nyindirin dosen/guru2 bahasa indonesia yang suka ceramah teori nulis tapi nggak pernah nulis,
“Gini aja Fit, aku bisa bantu kamu, tapi cuman bukan dalam hal mendesainnya, aku nggak terlalu paham coding, apalagi sampe ngubah-ngubah script- aku nggak bisa itu…
“Trus Pak gimana, padahal guru saya suka nanya, kalo web yang saya bikin di tambah script ini gimana kalo dihilangkan gimana jadinya?
“Begini, setahu saya dalam dunia per-web-an, desain bukan satu-satunya hal yang penting banget, malah banyak situs-situs yang terkneal kayak New York Times, itu tampilannya sederhana. Yang paling penting navigasinya mudah, loadingnya cepat dan yang paling penting mudah di kenalin oleh Google…”
“Saya sudah bikin desain kayak gini, tapi jelek sekali nggak sreg saya?” katanya sambil menunjukkan sebuah desain kepada saya/
Dalam hati saya, wah lumayan desainnya, saya saja nggak bisa bikin seperti itu..
“Begini Fit, seperti saya katakan tadi, tampilan atau desain dari sebuah situs bukan segalanya, tapi ada yang penting yaitu apakah situs tersebut SEO – friendly?”
“Apa itu SEO, Pak?” katanya tanya lagi.
“Lho emang nggak pernah diajarin apa Itu SEO, pagerank?”
“Enggak Pak?” Dan sekali lagi saya benar-benar nggak habis pikir, kok bisa-bisanya gurunya nggak pernah ngajarin hal-hal yang sangat penting dalam membangun sebuah situs.
“Begini gambaran gampangnya. Coba kita cari kata kunci SEPATU BORDIR di Google!” kata saya sambil mengetikkan SEPATU BORDIR di google..
“Wussss….” Saya kaget dengan hasilnya. Ternyata di Google.com dengan kata kunci SEPATU BORDIR adalah blog yang saya buat http://sepatubordir.wordpress.com/ , kemudian masih di ikuti dua blog lain di nomor 9 blog http://hmc.web.id/ dan nomor 11 http://hmcahyo.wordpress.com/
“Wah kebetulan sekali pikir saya, sekalian nunjukin padanya bahwa yang saya omongkan benar…”
“Coba lihat yang tampil no 1 di Google adalah situs ini – kebetulan saya yang buat… ayo kita buka… Nah coba lihat desainnya, tampilannya, sederhana sekali khan? Tapi bisa nomor satu di google diantara satu juta seratus dokumen yang ada di google… ini yang saya maksud bahwa situs yang kita buat harus SEO – search engine optimation – friendly, mudah dikenalin di google, nah ini penting, khan nggak ada gunanya kita bikin situs kalo nggak dikenalin sama google. Nah salah satu teknik SEO itu adalah dengan memberikan tag- atau kata kunci yang tepat pada postingan atau desain kita, dan itu bisa kita cantumkan pada meta tag dari desain kita… begitu….”
Si Fitri cuman manggut-manggut.
“Nah, oleh karenanya nggak masalah desainmu sederhana tapi dikenali dengan baik oleh google. Jadi nanti kalo pas ujian kamu ditanya desainmu kok jelek gini… jawab saja… gini… Meski desain ini jelek tapi ini bisa dikenalin oleh Google Pak… makanya segera buat web kamu, trus di upload di situs gratisan, ntar tak ajarin SEO-nya…” ceramah saya.
“Wah gitu ya pak? “ kata Fitri berbinar-binar,
“Iya, kamu buat web tentang Kota Lawang, atau buat tentang kampung kita, ntar tak bantu nyari tag, keyword saya SEOnya! Yuk kita coba lihat di Google kata kunci KOTA LAWANG yang muncul pesaingnya berapa…” kata saya sambil mengetik KOTA LAWANG di Google
“Wusssss” hasilnya sekali lagi bikin saya terkejut, ternyata blog saya http://hmcahyo.wordpress.com/ ada di urutan nomor 3 setelah wikipedia. Wah, tambah amunisi lagi nih untuk ngomporin si Fitri..
“Coba lihat, yang nomor tiga itu punya saya… dari lima ratus ribu dokumen yang ada di web ” kata saya sambil membukakan hasil pencarian di google.
Fitri cuman manggut-manggut lagi.
“Nah begitu gimana?”
“Ya Pak… siap…!”
“Eh begini dulu, coba kamu iseng tanya sama gurumu,, “
“Tanya apa pak?”
“Bilang, Mbok saya diajarin SEO gitu pak… nah gimana responnya?”
Si Fitri tersenyum
“Gimana?”
“Ya Pak!”