Jenis naskah*: Cerpen
Nama Asli*: Hanni Vientari
Email*:
vientari_hanni@yahoo.com
Nomor Kontak Hp/ Telp.*: 083840855081
Silakan tulis naskah Anda di sini*: *sudut pandang orang ketiga*
Kita Berbeda Alam
Matahari mulai terbangun . Angin membelai lembut rambut indah Winda yang
sedang menikmati udara di sekeliling bunga-bunga yang sedang bermekaran
.Winda adalah salah seorang temanku yang pintar , cantik , dan asyik
.Kulangkahkan kakiku mendejati gadis mungil itu . " Doorr !! " gertakku
padanya yang sedang melamun . " Eeeee… " kagetnya saat ku gertak . "
Hahahaha , apa yang sedang kau lakukan di sini Win ? " tanyaku . " Huuh
, aku iri dengan mereka . Mereka yang terlihat bahagia dengan kekasihnya "
jawabnya dengan suara lirih . Aku mencoba menghiburnya dengan candaan yang
aku lontarkan kepadanya .
"Tik – Tik – Tik " waktu berdetik dengan cepatnya , hingga Kelvin
datang dalam kehodupan temanku , Winda . " Rara , aku merasa hari-hariku
lebih berwarna ketika dia datang . Dia datang membawa senyum untukku "
Winda curhat dengan riangmya . " Dia ? Siapa ? " tanyaku . " Kelvin
anak 9H , dia anak yang rajin , mandiri , baik , dan dia perhatian kepadaku
. " jawabnya .
Dua minggu sudah mereka berdua melakukan pendekatan . " Winda , bolehkah
aku menjadikanmu seorang yang special di hatiku ? " ucap Kelvin sambil
memandang mata kecil Winda yang berwarna biru . Winda hanya bisa tersenyum
malu dengan pipi diwajahnya ketika mendengar pertanyaan Kelvin itu . Hingga
pada akhirnya mereka resmi berpacaran .
" Kreeeeng …. "bel sekolah berbunyi , tanda waktu pulang sekolah tiba
. Ku kemasi buku-buku yang berada di meja ku , dan bergegas untuk keluar
dari pintu kelas . Winda dengan semangatnya menarik tanganku agar cepat
keluar dari ruangan itu , seakan-akan ada yang ingin dia tunjukan kepadaku
." Rara , Rara , kamu tahu gak sih ? aku sudah jadian sama K lho "dengan
senyum malunya . Aku hanya terdiam dan berpikir , " K " ? itulah yang
terngiang di otakku . " Kelvin ! " jawabnya karena tak sabar menunggu
responku . " Oh ya ? Kapan ? Wah kayaknya bakal ada bakso gratis nih .
Hahaha " candaku . " Ah kamu , bisa aja deh , aku kan jadi malu "
Winda merundukkan kepalanya dengan tersenyum malu .
Hari demi hari mereka lalui bersama . Winda sadar bahwa Kelvin ternyata
orangnya pengengkang . Kemanapun Winda pergi , Winda harus pamit dengan
Kelvin . Hingga pada suatu hari , Winda pergi berkumpul dengan anak alumni
8C , yaitu Aku , Maulida , Wulan , Sari,Andin , Fita , Fikril , Yusnian ,
Wisnu , dan teman-teman yang lain . Karena asyik berkumpul , Winda lupa
untuk pamit dengan Kelvin. Kelvin pun marah dan mnyuruh Winda untuk cepat
pulang . " Pergi kemana kamu ? Kenapa tidak pamit ? Pulang sekarang ! "
kalimat yang ia kirim ke seluler Winda disela-sela waktu kita sedang
bercanda ." Aduh , maaf teman , aku harus pulang sekarang " Winda panik
. " Kenapa Win ? Kenapa kamu terlihat panik dan terburu-buru ? " tanyaku
. " iya Win . Kenapa ? Baru saja kamu datang ke rumahku , sudah mau pergi
lagi . " sahut Fita dengan lirikan khas yang ia lakukan kepada Winda . "
Aku harus pulang teman. "
Hari telah berganti , Winda mengawali harinya dengan senyuman . " Kamu
tahu ? Hari apakah ini ? Hari ini adalah hari spesial , karena pada hari ini
aku sedang berulang tahun . " gumamnya dalam hati saat membuka jendela
kamarnya dan menyapa indahnya dunia . Jam dinding tua yang terletak di sudut
ruangan itu , menunjukkan pukul 05.30 WIB . Winda bergegas ke kamar mandi
untuk menikmati dinginnnya guyuran air yang jatuh dari gayungnya . Winda
bersiap-siap untuk berangkat sekolah . Tepat pukul 06.45 WIB , ia sampai di
sekolah . " Selamat ulang tahun , Winda " kata itulah yang ia dengar
sepanjang jalan menuju kelasnya . Banyak ucapan yang ia dapat dari
sahabat-sahabatnya . " Kelvin ! " tegur winda ketika bertemu dengan
Kelvin . " Iya Winda , ada apa ? " tanyanya . " Apa kamu lupa hari ini
hari apa ? ". " Sekarang hari senin , memangnya kenapa Win ? " jawab
Kelvin . " Takapa , lupakan saja . Mungkin memang tidak penting . " ujar
Winda dengan perasaan kecewa melihat Kelvin tidak ingat dengan hari ulang
tahun Winda . Pulang sekolah , tiba-tiba Kelvin sudah berada di depan kelas
Winda . Winda terkejut melihat Kelvin . " Selamat ulang tahun gembul "
ucapnya sambil memanggil nama kesayangan yang ia buat untuk Winda . Winda
tersenyum mendengar kalimat itu . Mereka pun pulang berdua dan berhenti di
suatu tempat dengan tumbuhan hijau di sekeliling mereka , dan ditemani
hembusan angin sepoi-sepoi . " Aku capek Win . Aku lelah menghadapi hidup
ini . Maafkan aku jika selama ini aku tidak bisa membuatmu bahagia . "
ucap Kelvin dengan menyenderkan kepalanya di bahu Winda . Winda hanya
mengerutkan keningnya karena tak tahu apa yang dimaksud Kelvin .
Pada malam harinya , Kelvin bersama dengan empat temannya pergi ke sawah
mencari katak . Kebiasaan orang desa. Mereka pun berpisah , Kelvin bersama
dengan Arif ke arah timur dan tiga temannya ke arah selatan . Kelvin dan
Arif dengan asyiknya mencari katak , hingga mereka tak sadar bahwa terdapat
kawat besi yang dialiri arus listrik yang digunakan para petani sebagai
penjebak tikus . Nasibnya , mereka berdua menginjak kawat tersebut , hingga
nafas yang keluar dari hidungnya terhenti . Keesokan harinya , petani
pemilik sawah terkejut melihat dua jasad kaku yang tergeletak dengan lumpur
sawah yang melumuri tubuh kedua jasat tersebut . Tepat pukul 09.00 WIB ,
kabar itu terdengar sampai telinga Winda . Tetes air membasahi pipinya ,
dengan meronta-ronta Winda memanggil nama Kelvin disela tangisnya . Lalu ,
Winda bergegas ke BK untuk meminta izin melayat ke rumah Kelvin .
Sesampainya dirumah Kelvin , begitu kagetnya Winda melihat Kelvin sudah
tergeletak kaku ditikar dengan selembar kain putih yang membungkus tubuh
Kelvin dan kapas yang menutupi hidungnya . Isak tangis pun terjadi pada
keluarga Kelvin . Suasana duka menyelimuti rumah Kelvin .
Sejak kematian Kelvin , Winda menjadi pendiam , pemurung , dan suka melamun
. Ia selalu mendapat motivasi dari sahabat-sahabatnya . Hingga ia mampu
berusaha untuk ikhlas menghadapi kenyataan bahwa Kelvin telah
meninggalkannya untuk selamanya.
" Kelvin , cintamu abadi . Dan cintamu selalu hidup di hatiku , kini kita
telah berbeda alam . Semua kenangan indah bersamamu , telah kusimpan dengan
indah pula di hati dan fikiranku "Winda melepas senyum di depan batu nisan
yang terukir nama Kelvin .
Visitor IP: 202.65.121.243
Powered by EmailMeForm
http://www.emailmeform.com/