Jenis naskah*: Cerpen
Nama Asli*: Hanni Vientari
Email*:
vientari_hanni@yahoo.com
Nomor Kontak Hp/ Telp.*: 083840855081
Silakan tulis naskah Anda di sini*: Cerita dan Persahabatan
Hari ini aku lebih ingin naik kendaraan umum di banding ikut kakakku naik
mobilnya, aku menunggu di halte bus, beberapa saat kemudian bus datang, aku
langsung masuk ke dalam bus, aku melihat tempat duduk penuh, tapi di bagian
depan kulihat ada ada satu tempat duduk yang kosong, aku langsung menuju ke
tempat duduk itu, aku duduk dengan lega, tapi aku kaget setelah aku melihat
siapa yang duduk disampingku
"Elo ??" kataku dan orang yang duduk di sampingku secara serempak, orang
itu adalah Toddy, temen sebangku sekaligus temen musuhku di sekolah
"Ngapain loe disini ?? bukannya elo anak orang kaya ?" tanyanya dengan
sinis, aku pun diam sejenak, lalu aku berkata " Hm....suka-suka gua dong,
nie idup, hidup gua kenapa elonya yang sewot ??"
"Ish...."gumamnya kesal, suasana hening sejenak, sampai pada saat kenek
bus meminta uang bus
"Bang gua dibayar dia !!" kata Toddy kepada kenek bus "Eh...koq gua
sih ??" tanyaku kaget, "Sekali-kali kek, loe kan orang kaya !!"
jawabnya
"Hish...kalo loe bukan temen gua, udah gua tinggalin loe disini !!"
kataku kesal
Akhirnya bus pun berhenti di halte dekat sekolahan, aku dan Toddy turun
dari bus dan berjalan menuju ke sekolah, "Eh, Nis, ngomong-ngomong loe
kenapa sih ? perusahaan bokap loe bangkrut ??" Tanyanya
"sotoy loe, mm....nggak tau kenapa gua ingin naik bus" kataku
menjelaskan "Ou....gitu gua pikir...." Toddy pun diam tidak jadi
melanjutkan perkataannya
"Gua pikir apa ??" tanyaku penasaran dan kami berdua berhenti
"Eh...gak papa koq" sangkal dia, sambil berjalan meninggalkan aku
Aku pun berlari dan berada didepannya"Eh..jangan bo'ong deh gua tau
!!" paksaku kepadanya, "Tau apaan ??" sangkalnya lagi, kemudian ia
berlari mendahuluiku, aku melihat pintu gerbang sudah akan di tutup, aku
langsung berlari menyusul Toddy, tapi sayangnya pada saat kami sampai di
depan gerbang pintu gerbang sudah ditutup
"Ah...pak bukain pintunya dong !!" kataku memohon kepada pak Boris,
satpam sekolahan kami "Siapa suruh kau telat ??" jawab pak Boris dengan
logat bataknya.
Semua murid masuk ke kelas, waktu itu adalah pelajaran seni musik, kami di
beri tugas oleh bu Sisca untuk menampilkan sebuah lagu dengan diiringi
gitar, dan aku satu kelompok dengan Toddy
"Okey, sekarang gimana ??" tanya Toddy "Hm...gimana kalo pulang
sekolah nanti kita diskusi ??" tanyaku kepadanya "Okey, dimana ??"
tanyanya "Di rumahku !!" pintaku, "boleh juga"
Di rumah kami berlatih vokal dengan diiringi gitar Toddy, permainan gitar
Toddy sangat indah, aku jadi penasaran untuk bermain gitar
"Tod...gimana sih caranya bermain gitar ??" tanyaku penasaran
"Ouh...loe harus tahu dulu kunci-kuncinya !!" terang Toddy,
"Kunci-kuncinya, bisa loe contohin gak ke gua ??" tanyaku penasaran
"Okey, loe mau kunci apa, kunci Inggris, kunci Amerika, atau kunci apa
??" katanya sambil menahan senyum
"Ihh...seriusan dikit kenapa sih ??" kataku kesal, "eh..iya-iya, ini
namanya kunci C" katanya sambil menunjukan kunci C, "Mana-mana biar aku
coba" Toddy kemudian memberikan gitarnya kepadaku, aku mencoba menempelkan
jari-jariku
"yah...hahaha.." Toddy menertawakanku "apaan sih ??" tanyaku, "Loe
tu salah, kunci C itu gini.." katanya sambil memegang tanganku, suasana
sempat hening sejenak, kami saling menatap, sampai pada saat kakakku
memergoki kami sedang bertatap-tatapan
"Hayo...lagi ngapain nih ??" kata kakakku yang kaget setelah membuka
pintu kamarku, "eh...kakak, nggak papa koq kak kami hanya latihan untuk
besok" kataku "Bener...??" tanyanya nggak percaya
"Iya...Dan..adik loe nggak gua apa-apain koq" kata Toddy, "Iya-iya gua
percaya, eh Tod, main basket yuk, dah lama kita nggak main basket bareng,
terakhir pas lomba antar kelas, dan setelah itu gua lulus deh" pinta
kakakku "okey..."
Keesokan harinya aku berangkat dengan mobil bersama kakakku, aku langsung
masuk ke kelas, aku bertemu dengan Toddy, ia melemparkan senyum kepadaku,
dan aku pun membalas senyum hangatnya, dan bel pun berbunyi dan pelajaran
pun dimulai, sampai bel istirahat berbunyi aku mengeluarkan novel yang baru
aku beli kemarin, ku lihat Toddy masih asik mengerjakan tugas
"Hei...kenapa loe nggak ke kantin ??" tanyya Toddy "Menurut loe ??"
kataku sambil menunjukan novel yang kubaca "Oh...loe lagi asyik sama novel
??" tanyanya "Iya... loe sendiri kenapa nggak ke kantin ??" tanyaku
balik padanya "Gua lagi asyik ngerjain IPS, nggak tau kenapa hari ini aku
lagi tertarik sama IPS" jawabnya
"Oh ya loe kemaren, mau ajarin gua gitar kan ??" kataku kepadanya,
"Oh...ya" kemudian ia mengajariku kunci-kunci dalam gitar seperti kunci
C, D, E dan masih banyak lagi
***
Pagi ini mentari tidak bersinar begitu cerah, seperti sedang berduka, aku
berangkat sekolah dengan diantar ayahku, karena kakakku harus berangkat
pagi, sesampainya di sekolah, ada seorang murid baru, ia memperkenalkan
dirinya di depan kelas, namanya adalah Dafina, atau biasa dipanggil Fina, bu
Fary guru seni tari mempersilahkan Fina duduk di sampingku, kemudian Fina
duduk disampingku
"Hai, gua Fina" sapanya lembut, "Danice..." sapaku ramah
"Okey...anak-anak ibu akan menyuruh kalian membuat kelompok untuk
menciptakan sebuah tari, dan tari yang terbaik akan ibu tampilkan di pensi
tahun ini, dan kelompoknya akan ibu tentukan" kata bu Fary, Yasy
sekertaris di kelasku menulis kelompok yang sudah di tentukan oleh bu Fary
Beberapa hari kemudian kami berlatih tari, tari kami diawali dengan Centa
dan Alya, setelah mereka berdua keluar panggung, Aku berpasangan dengan
Toddy dan Ary berpasangan dengan Fina masuk panggung aku berhadapan dengan
Toddy, gerakan kami sama dengan gerakan Centa, setelah latihan aku dengan
Fina pulang
"Akhirnya jadi juga ya tarinya Nice" kata Fina, "Iya, gua juga gak
perlu lama-lama latihan sama Centa, males gua sama dia" jawabku "Tapi
loe seneng kan satu kelompok dengan Toddy" Cetusnya, "ah, loe apaan sih
??" aku mencari buku rancangan gerakan tariku tadi "eh...buku gua
ketinggalan nih, loe duluan aja, gua mau ambil bukuku dulu, ntar gua nyusul
koq !!" pintaku kepada Fina, "Okey....."
Aku kembali kekelas, setelah aku mengambil buku aku menyempatkan diri ke
toilet, di lorong menuju toilet, aku melihat Toddy dan Centa sedang
berbicara
"Cen....gua suka sama Danice" kata Toddy lirih, "Apa....jadi loe tadi
ngomong panjang lebar, Cuma ini yang mau loe omongin ke gua, loe tau siapa
Danice ??" jawab Centa kesal
"Gua tau, tapi setidaknya beri gua kebebasan !!" pinta Toddy, "Okey,
kalo itu mau loe, terserah loe, gua nggak akan ngalangin hubungan kalian
!!" jawab Centa datar, aku pun langsung pergi meninggalkan mereka berdua,
aku berlari dan langsung memeluk Fina
"Ehh...apaan sih, loe kenapa Nice, kayaknya bahagia banget ??" tanya
Fina, "Hihi...gua tadi denger percakapan Toddy sama Centa, Toddy bilang
dia suka sama gua" jawabku bahagia, "Wah...selamat ya..." ucap Fina,
"Thanks..." jawabku
***
Beberapa hari kemudian, hasil tari kami dinilai oleh bu Fary, dan kelompok
kami berhasil mendapat nilai terbaik dan berhak tampil di Pensi, yang akan
diadakan seminggu lagi.
Tirai terbuka, aku kaget melihat siapa yang menjadi pasanganku, Centa, Centa
yang menjadi pasanganku, setelah selesai pentas aku langsung menjenguk
Toddy, Toddy pun sadar aku berkata kepadanya
"Tod...gua minta maaf ya..gara-gara gua loe jadi gini !!"
"gara-gara elo, maksud loe gimana sih ??" tanya Toddy binggung,
"Iya..gara-gara gua ngajak loe latihan hingga sore"
"Hm...ya ampun gua gak, papa kali Nice, bukan karena elo koq !!"
***
Pagi harinya pada saat aku sedang berbincang dengan Fina, Toddy datang
menghampiriku
"Fin, boleh pinjem Danice gak ??" pinta Toddy ke Fina,
"Boleh...silahkan aja, selamanya juga boleh !!" jawab Fina
Toddy mengajakku ke tempat yang sepi, ia memintaku untuk menutup matanya
"Sekarang buka mata kamu !!" pintanya, aku kaget di depanku ada sebuah
mawar putih
"Danice Adam Adniva maukah kaamu menjadi kekasihku ??" pintanya, aku
tersenyum malu dan mengangguk, "Ya aku mau" jelasku kepadanya, dia pun
langsung memeluk dan menganggkatku
Setelah itu kami kembali ke kelas, sepulang sekolah aku berlatih vokal
dengan bu Sisca, sebelum berlatih Centa menemuiku, ia menarikku ketempat
yang sepi
"Eh....loe apaan sih ??" tanyaku marah, setelah itu ia bicara
"Gua ke sini mau memperingatkan elo, kalo loe nyakitin perasaan sahabat
gua, loe bakalan nyesel karena loe akan berurusan sama gua !!" ancam
Centa, "Gua nggak pernah main-main sama perasaan orang, apalagi sama orang
yang gua cintai, ngerti loe !!" kataku, aku pun langsung meninggalkannya
Sudah sebulan aku jadian dengan Toddy, aku berniat memberi Toddy hadiah aku
menemuinya
"hay..sayang aku punya hadiah untukmu !!!" kataku sambil memberinya
sebuah kotak, "Apa ini ?? jam tangan ??" kata Toddy, "Iya, kamu itu
keren kalo pake jam tangan !!" jawabku
"hmm....thanks ya, oh ya aku juga punya hadiah untukmu !!" kata Toddy,
ia memberiku sebuah kotak, aku membukanya "Waw....cantik banget
kalungnya..." kataku kagum, "Kamu suka ??" tanya Toddy, "Iya, suka
banget malah" jawabku, "Sini aku pakein !!"
***
Pada saat Istirahat aku dan Fina sedang berbincang-bincang, lalu datang
Toddy ia berkata, belum sempat ia berkata ia memegangi kepalanya dan
pingsan, ia langsung di bawa ke UKS, karena penyakitnya parah ia dibawa
kerumah sakit
Pada saat di rumah sakit aku bertemu Centa, ia mengajakku berbicara
"Nice, loe masih inget tentang peringatan gua ??" tanya Centa,
"Inget" jawabku, "Sebenernya gua memperingatkan loe, karena gua nggak
mau ia menderita di sisa akhir hidupnya !!"
Aku kaget mendengar perkataan Centa "Sisa akhir hidupnya, mm....maksud loe
apa ??" tanyaku kepada Centa, mataku berkaca-kaca, "Ia....kena kanker
stadium 4 !!" kata Centa pelan, air mataku menetes, aku rubuh
"Kenapa sih loe nggak bilang dari dulu ??" kataku marah kepada Centa,
"Toddy nglarang gua untuk beri tau elo, maka dari itu gua peringatin loe
!!" terang Centa
Toddy sadar, aku langsung masuk ke kamarnya
"Tod...kenapa sih loe nggak jujur sama gua ??" kataku pelan, "maaf
Nice, aku nggak mau kamu terlalu mengkhawatirkanku" jawabnya, "Tapi
kenapa kamu nggak jujur ??" tanyaku, Toddy hanya terdiam
"Nice, Cen, boleh nggak aku minta satu permintaan ??" tanya Toddy,
"Apa ??" tanya Centa, "Apapun Tod" jawabku, "aku minta kalian
berdamai !!" pinta Toddy
"Apa ??" kata Centa
"Damai !!" kataku
"Sama dia ??" sambung Centa
"Nggak !!" kataku dan Centa serempak, "Kalian itu kenapa sih, kalo
ketemu selalu berantem ?? please, aku mohon !!" pintanya dengan nada
memohon
"Okey...kita damai !!" kataku dengan nada tidak ikhlas sambil
menyodorkan tangan kepada Centa, "Okey..." jawab Centa dengan nada
mengantung
***
Esok harinya keadaan Toddy semakin parah, sepulang sekolah aku langsung
pergi ke rumah sakit, ternyata Toddy mencariku, ia ingin berbicara kepadaku
"Cen, aku mau kamu berjanji setelah aku nggak ada nanti, loe mau jaga
Danice untukku !!" pinta Toddy
"Eemm....iya Tod..gua akan jaga Danice untuk loe !!" jawab Centa,
"Nice, aku mau kamu jangan pernah lupain aku, dan..." ia terdiam
sejenak, dan meneteskan air matanya, "Aku mau..." belum sempat ia
melanjutkan perkataannya ia sudah menutup matanya
"Toddy....." teriakku sambil meneteskan air mataku, ia telah pergi untuk
selama-lamanya
Keesokan harinya aku menghadiri pemakaman Toddy kekasihku, mengucapkan
selamat jalan kasih semoga kau tenang disana....
Aku berangkat sekolah, sedih rasanya ketika aku sudah tak melihat Toddy
berada dikelas, aku masuk kelas, au...aku tersandung kakinya Centa
"Eh...loe pikir ini jalan nenek moyang loe ??" bentakku, "Salah
sendiri, kenapa jalan gak liat-liat ??", aku tidak menanggapi perkataannya
Sejak Toddy tidak ada permusuhanku dengan Centa semakin menjadi, dan sejak
saat itulah aku sering bermimpi, Toddy memintaku untuk berdamai dengan
Centa, setiap malam aku selalu bermimpi yang sama, aku ingin berdamai dengan
Centa karena aku tak kuasa bermimpi tentang orang yang ku sayangi tapi dia
sudah tidak ada di dunia ini
"Cen...gua mau bicara sama elo !!" pintaku kepada Centa, Centa
mengikutiku ke lapangan basket, "Gua gak tahan Cen, gua ingin damai !!
setiap malam Toddy datang ke mimpi gua, dan dia nyuruh gua damai sama elo"
kataku sambil meneteskan air mata
"Gua juga pengen damai sama elo, Toddy juga datengin mimpi gua dan nyuruh
gua damai sama elo" kata Centa, kami pun berdamai, dan sejak saat itu
hubunganku dengan Centa semakin baik, aku seperti menemukan sosok pengganti
Toddy di dalam diri Centa, hingga pada saat Centa jatuh hati padaku, dan dia
mengatakan cintanya kepadaku
"Mm....sejak saat kita berdamai gua udah nemuin penganti Toddy di dalam
diri elo, tapi....gua nggak enak sama Toddy" kataku kepada Centa,
"Baiklah bagaimana kalau kita ziarah ke makam Toddy ??" tanya Centa
Sepulang sekolah kami pergi ke makam Toddy, aku meletakkan bunga di atas
makamnya, dan berkata "Tod...maafkan aku, aku sudah menemukan penggantimu
"Dan....sesuai janjiku kepadamu Todd...aku akan menjaga Danice untukmu
!!" sambung Centa, aku dan Centa berpegangan tangan ku lihat bunga kamboja
jatuh di nisan Toddy, dan semilir angin yang sejuk menerpa aku dan Centa, ku
lihat wajah Toddy yang tersenyum di langit yang biru, Selamat jalan kasih,
aku mencintaimu kataku dalam hati.
Visitor IP: 202.65.121.243
Powered by EmailMeForm
http://www.emailmeform.com/