oleh Rabindranat Tagore
di kelok pematang ,hijau pupus padi berlumpur
rinduku kutabur di angin,menuju puncak ceremai menggapai angkasa biru abu-abu
biar matahari membaurkan bersama sinarnya ke tempat kau berdiam
hadirlah menutup penantianku,
karena tanpamu aku tak bisa berhenti berduka,
karena tanpamu airmata terus berderai
datanglah tutup kesabaranku agar bisa bersanding selalu
Kerinduan Penutup kesabaran.....
saat ini penulis berusaha menggambarkan betapa kerinduannya pada seseorang telah membahana, Ibarat benih kerinduan itu ditaburnya ke angin kemudian hingga ia merambat ke puncak pohon cermai dan akhirnya tersebar bersama angin sampai ke puncak langit yang biru.
Harapannya, kerinduannya akan ditangkap oleh seseorang yang dirindukannya.
Harapannya, dia akan hadir untuk menutup dan mengakhiri penantiannya, karena sang penyair sadar bahwa:
- Kesedihan tak kan bisa terobati tanpa kehadirannya
- Airmatanya tak kan berhenti tanpa dia disampingnya
Karenanya, ia berharap
kehadirannya, hingga ia tak harus bersabar terlalu lama
Karenanya, ia berharap
bisa bersanding denganya selalu.